Profil Desa Grogol
Ketahui informasi secara rinci Desa Grogol mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Grogol, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara: pusat agrikultur dataran tinggi Dieng dengan komoditas utama kentang. Memiliki potensi wisata alam Air Terjun Genting dan didukung pengembangan infrastruktur untuk mendorong perekonomian dan kesejahteraan ma
-
Sentra Hortikultura Unggulan
Desa Grogol merupakan salah satu penghasil sayuran tertinggi di Kecamatan Pejawaran, dengan kentang sebagai komoditas andalan, didukung oleh kondisi geografis di kawasan dataran tinggi Dieng.
-
Potensi Wisata Alam Terintegrasi
Desa ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan wisata alam Kompleks Curug Merawu, yang mencakup Air Terjun Genting, menawarkan pesona alam pegunungan sebagai daya tarik utama.
-
Pemerintahan Progresif
Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, Grogol terus berupaya meningkatkan infrastruktur dan perekonomian lokal melalui dana desa dan sinergi dengan program pembangunan daerah.

Terletak di lereng sejuk kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Grogol di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memantapkan posisinya sebagai salah satu pilar utama sektor pertanian hortikultura di wilayah tersebut. Dengan tanah subur yang terhampar di ketinggian, desa ini tidak hanya menjadi lumbung sayuran, tetapi juga menyimpan potensi wisata alam yang mulai dikembangkan secara serius, menjanjikan masa depan yang lebih sejahtera bagi warganya.
Desa Grogol secara konsisten menjadi sorotan sebagai produsen kentang berkualitas tinggi, di samping komoditas sayuran lain seperti kubis, wortel dan daun bawang. Aktivitas pertanian yang menjadi denyut nadi perekonomian desa didukung oleh iklim pegunungan yang dingin dan ideal untuk budidaya tanaman hortikultura. Pemerintah desa, bersama masyarakat, terus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada, baik melalui peningkatan hasil tani maupun pengembangan sektor lain yang dapat menjadi sumber pendapatan alternatif.
Profil Wilayah dan Kondisi Geografis
Secara administratif, Desa Grogol terletak di Kecamatan Pejawaran, sebuah wilayah yang dikenal sebagai salah satu sentra pertanian di Kabupaten Banjarnegara. Lokasinya yang berada di dalam lingkup kawasan dataran tinggi Dieng memberikan karakteristik geografis yang unik. Desa ini memiliki luas wilayah yang menjadi bagian dari total luas Kecamatan Pejawaran sebesar 52,25 km².
Wilayah Desa Grogol terbagi menjadi lima dusun atau pedukuhan yang menjadi pusat pemukiman penduduk, yaitu Dusun Grogol, Wanalaba, Tembok Kulon, Tembok Wetan, dan Dusun Genting. Masing-masing dusun memiliki karakteristik sosial dan topografi yang beragam, namun secara umum terikat oleh aktivitas pertanian yang sama.
Batas-batas administratif Desa Grogol ialah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Penanggungan
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Dusun Kali Anget
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sarwodadi
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Legok Sayem
Posisi geografis ini menempatkan Desa Grogol pada jalur yang cukup strategis dalam konteks agribisnis di Kecamatan Pejawaran, sekaligus menjadi kawasan hulu yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Suhu udara yang sangat dingin, terutama saat musim kemarau, menjadi ciri khas yang membedakan desa ini dengan wilayah lain di Banjarnegara.
Demografi dan Kehidupan Sosial Masyarakat
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Pejawaran Dalam Angka 2016", jumlah penduduk Desa Grogol pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2.658 jiwa. Komposisi penduduk tersebut terdiri dari 1.359 laki-laki dan 1.299 perempuan. Data ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang dan menjadi fondasi sumber daya manusia untuk pembangunan desa.
Meskipun data populasi yang lebih baru belum dipublikasikan secara spesifik untuk tingkat desa, proyeksi pertumbuhan penduduk di tingkat kabupaten menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun, yang mengindikasikan kemungkinan adanya pertumbuhan serupa di Desa Grogol.
Mayoritas penduduk Desa Grogol menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Pola kehidupan masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh ritme tanam dan panen. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kental terasa, terutama dalam kegiatan sosial keagamaan dan adat istiadat. Ikatan sosial yang kuat ini menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fluktuasi harga komoditas pertanian hingga dampak perubahan iklim.
Perekonomian Berbasis Pertanian Kentang
Perekonomian Desa Grogol ditopang secara dominan oleh sektor pertanian. Wikipedia dan sumber lokal menyebutkan desa ini sebagai penghasil sayuran tertinggi di Kecamatan Pejawaran, sebuah predikat yang menunjukkan betapa vitalnya peran desa ini dalam rantai pasok pangan regional. Komoditas utama yang menjadi andalan dan ikon dari Desa Grogol yaitu kentang.
Tanah vulkanik yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan kentang dari Grogol memiliki kualitas yang diakui pasar. Para petani di desa ini telah secara turun-temurun mengembangkan teknik budidaya yang adaptif terhadap kondisi alam setempat. Selain kentang, lahan-lahan pertanian di Grogol juga ditanami berbagai jenis sayuran komersial lainnya yang turut menyumbang pendapatan signifikan bagi masyarakat.
Meski demikian, sektor pertanian dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan. Sebuah studi dari Universitas Brawijaya mengidentifikasi adanya populasi Nematoda Sista Kentang (NSK) atau Globodera rostochiensis yang cukup tinggi di Desa Grogol. Tantangan ini diduga berkaitan dengan praktik pertanian intensif dan penggunaan pestisida. Hal ini menuntut adanya inovasi dan penerapan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan (sustainable agriculture) untuk menjaga produktivitas jangka panjang dan kesehatan lahan.
Pemerintah pusat dan daerah turut memberikan dukungan melalui alokasi Dana Desa. Pada tahun 2025, Desa Grogol tercatat menerima alokasi dana sebesar Rp935.129.000. Dana ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur penunjang pertanian, seperti perbaikan jalan usaha tani, serta program pemberdayaan ekonomi yang dapat mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja.
Pengembangan Pariwisata dan Pemerintahan Desa
Di luar sektor pertanian, Desa Grogol mulai melirik potensi pariwisata sebagai mesin penggerak ekonomi baru. Desa ini secara geografis termasuk dalam kawasan pengembangan Kompleks Curug Merawu, sebuah area wisata alam yang mencakup beberapa air terjun. Salah satu daya tarik utamanya ialah Air Terjun Genting (sering juga disebut Curug Genting), yang lokasinya membentang di wilayah Desa Grogol dan desa tetangganya, Giritirta.
Keterlibatan Desa Grogol dalam pengembangan wisata ini ditegaskan dalam berbagai agenda pembangunan daerah. Kepala Desa Grogol, Alik Sandra, tercatat aktif berpartisipasi dalam diskusi dan perencanaan pengembangan kawasan wisata terpadu yang melibatkan tiga desa: Grogol, Giritirta, dan Batur.
Dalam sebuah kesempatan pada pertengahan 2022, Alik Sandra menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi antar-instansi. "Sebagai aparat di desa, kami harus mampu menjalin koordinasi yang baik dengan seluruh pihak di wilayah binaan, sehingga dalam pelaksanaan tugas mendapatkan hasil yang maksimal," ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan komitmen pemerintah desa untuk bekerja sama dalam memajukan wilayahnya, termasuk sektor pariwisata. "Marilah kita jaga hubungan baik ini, sehingga dalam pelaksanaan tugas ke depan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan fungsi kita masing-masing," tambahnya, seperti dikutip media lokal.
Pengembangan pariwisata ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect, menciptakan lapangan kerja baru di bidang jasa, kuliner, dan akomodasi, serta membuka pasar bagi produk-produk lokal di luar hasil tani.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai desa yang berada di dataran tinggi, Desa Grogol menghadapi tantangan alam seperti risiko bencana hidrometeorologi, termasuk tanah longsor dan dampak cuaca ekstrem terhadap panen. Berita lokal pada Januari 2024 pernah melaporkan insiden pohon tumbang yang diakibatkan hujan deras di wilayah desa, menunjukkan perlunya peningkatan kewaspadaan dan mitigasi bencana.
Ke depan, Desa Grogol memiliki prospek yang cerah jika mampu mengintegrasikan kekuatan utamanya di sektor pertanian dengan potensi pariwisata yang sedang berkembang. Diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, alokasi dana desa yang strategis, serta kepemimpinan yang visioner, Desa Grogol berpeluang besar untuk tidak hanya bertahan sebagai lumbung sayuran, tetapi juga menjelma menjadi destinasi agrowisata yang menarik di Kabupaten Banjarnegara. Transformasi ini akan membawa kemajuan signifikan, meningkatkan pendapatan, dan membuka cakrawala baru bagi generasi mendatang di Desa Grogol.